Tanggal 1 Desember 2006 merupakan hari yang sangat penting bagi Partai Demokrasi Pembaruan, karena merupakan hari ulang tahun yang pertama. Pada kesempatan ini, izinkanlah saya mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun kepada kader PDP di seluruh Indonesia. Semoga Pembaruan pasti Jaya dan PDP pasti Menang!
Jika kita melihat perkembangan PDP selama satu tahun (suatu kurun waktu yang sangat singkat) saya merasakan adanya suatu keajaiban yang terjadi pada Partai Demokrasi Pembaruan. Dalam waktu yang sangat singkat, PDP telah berhasil hadir di seluruh pelosok Indonesia.
Keberhasilan PDP membentuk kepengurusan Pimpinan Kolektif di tingkat kecamatan, Insya Allah akan memudahkan pencapaian target kita untuk menyelesaikan pendirian Pimpinan Kolektif di tingkat Desa/ Kelurahan pada pertengahan 2007. Sehingga kita akan memiliki pengurus (fungsionaris) partai sebanyak 2 juta orang. Oleh karena itu, kita patut mengucapkan puji syukur Allhamdulillah atas karunia dan berkah yang telah kita terima. Jika kita renungkan, ternyata yang menjadi daya tarik masyarakat untuk bergabung kedalam PDP adalah konsep Pembaruan Partai Politik yang memang dirasakan sebagai diagnosa dan resep yang tepat untuk memperbaiki kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Konsep gotong royong yang ditawarkan dalam sistim Pimpinan Kolektif di seluruh tingkat kepengurusan PDP, merupakan Panacea (obat mujarab yang menyebuhkan segala penyakit) atas merosotnya kepercayaan rakyat terhadap partai politik. Sesuai dengan hasil jajak pendapat yang sudah diketahui umum, makin hari kepercayaan terhadap partai yang saat ini menjadi penyelenggara negara, memang terus menurun.
Oleh karena itu, kehadiran PDP sangat dinanti. Terlebih tawaran kepemimpinan sistim kolektif benar-benar dibutuhkan. Pemahaman sistim pimpinan kolektif harus benar-benar dimengerti dan diamalkan dengan semangat yang tinggi.
Pimpinan kolektif merupakan obat mujarab untuk mengkikis habis budaya feodal, budaya uang dan budaya konflik yang merusak sendi sendi kehidupan partai politik, sekaligus merusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemahaman sistim Pimpinan Kolektif tidak mudah, karena memerlukan pengorbanan dan pembaruan mental para politisi yang sudah terbiasa dengan anggapan bahwa kekuasaan itu adalah rejeki yang harus diperebutkan!
Dalam sistim pimpinan kolektif kondisi seperti itu tidak akan mendapatkan tempat, karena tidak ada kekuasaan yang terpusat pada satu orang! Semua anggota pimpinan kolektif memiliki kewenangan yang sama dalam menentukan arah kebijaksanaan partai dan saling mengontrol sesama anggota. Jadi, struktur organisasi Pimpinan Kolektif bersifat horizontal.
Untuk menjaga keteraturan dan disiplin organisasi, Pimpinan Kolektif mengangkat salah satu anggotanya menjadi Koordinator Pimpinan Kolektif. Perlu dipahami bahwa Koordinator Pimpinan Kolektif memiliki hak yang sama dengan anggota Pimpinan Kolektif lainnya dalam menentukan Kebijakan dan Haluan Partai.
Salah satu tugas dan tanggung jawab Pimpinan kolektif adalah tugas pengelolaan dan administrasi partai. Anggaran Dasar Partai memberikan wewenang kepada Pimpinan Kolektif untuk mengangkat Pelaksana Harian yang tugas dan kinerjanya dievaluasi secara rutin oleh Pimpinan Kolektif. Pelaksana harian memiliki struktur organisasi vertikal (komando) yang dipimpin oleh Ketua Pelaksana Harian. Ketua Pelaksana Harian bertanggung jawab kepada Pimpinan Kolektif.
Dengan demikian, tidak ada tempat di PDP bagi politikus oportunis yang maunya berkuasa sendirian dan menganggap kekuasaan itu adalah rejeki. Apalagi sikut sikutan untuk memperebutkan posisi jabatan Ketua Pelaksana Harian atau Koordinator Pimpinan Kolektif! Perangkapan anggota Pimpinan Kolektif yang menjadi anggota Pelaksana Harian adalah bersifat sementara, yaitu dalam proses pemantapan organisasi partai yang masih baru.
Patut kita syukuri, bahwa konsep Pembaruan Partai Politik yang dilaksanakan oleh PDP merupakan sumber kontribusi utama bagi pertumbuhan Partai. Rakyat sangat mendambakan Pembaruan Partai Politik. Karena rakyat menyadari, bahwa dalam setiap Pemilu, rakyat hanya memilih yang sudah dipilih oleh partai politik!
Semua calon penyelenggara negara (Presiden, Gubernur, Bupati, anggota DPR dan DPRD) yang dipilih melalui Pemilu/Pilkada terlebih dahulu disaring dan diseleksi oleh Partai Politik. Pembaruan Partai Politik yang melandasi pendirian PDP telah menjadi harapan baru dan ditanggapi secara positif, sehingga menghasilkan dukungan masyarakat yang membuat PDP berkembang sangat pesat dalam umur satu tahun. Inilah yang saya anggap luar biasa.
Namun demikian, dukungan tersebut tidak boleh dianggap sebagai rejeki yang akan memuluskan para pengurus partai untuk menjadi anggota DPR atau menjadi pejabat negara, akan tetapi harus dianggap sebagai amanah yang sakral dan berat. Artinya, Pembaruan Partai Politik bukan hanya sekedar Pembaruan struktur organisasi saja, akan tetapi memerlukan Pembaruan Mental para kader dan pimpinan partai.
Untuk itu, PDP memiliki Kode Etik Pimpinan Kolektif, yang harus ditaati dan dijadikan pedoman oleh para anggota Pimpinan Kolektif sekaligus menjadi rambu-rambu untuk menjaga keutuhan mental pembaruan.
Belajar dari sejarah jatuh bangunnya partai politik, jika para kader PDP tidak mau menghayati dan mengamalkan konsep dan mental Pembaruan dengan benar, maka PDP akan menjadi partai satu musim (hanya hidup dalam satu musim pemilu).
Rakyat sudah muak dengan politisi dan pemimpin partai yang feodal dan ingin berkuasa sendirian. Rakyat mendambakan Pembaruan Partai Politik! Dengan demikian, kita akan melangkah ke depan memasuki pertarungan dalam Pemilu 2009 dengan rasa percaya diri yang tinggi. Sebab kita membawa platform Pembaruan yang didambakan oleh rakyat pemilih!
Perjuangan para kader Partai Demokrasi Pembaruan adalah perjuangan Rakyat dan Bangsa Indonesia.
Selamat Ulang Tahun.
Senin, 13 April 2009
Pidato Politik Ir. H. Laksamana Sukardi
Diposting oleh denis di 06.28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar